Bismillah
Untuk hari ke-11 dan seterusnya, insyaAllah saya berganti partner dengan si mbarep Abdurrahman (8 tahun).
Hari sabtu pagi mood Abdurrahman pingin santai-santai. Tapi berhubung saya harus pergi keluar pagi-pagi, saya ingin memastikan dia punya cukup persiapan untuk aktivitasnya hari ini.
I: Mas Abdur kelas nya mulai jam berapa?
A: jam 9
I: Jadi jam berapa Mas Abdur harus makan? 8:15 cukup?
A: Aku mau makan jam 8
I: Ok, jam 8 makan. Sebelum makan mesti ngapain dulu?
A: Mandii…
I: Berapa lama mandinya? 5 menit cukup?
A: Aku mau 10 menit.
I: Jadi jam berapa Mas Abdur harus mandi kalo jam 8 harus sudah siap makan?
A: Jam berapa ya..
I: Coba jam 8 dikurangi 10 menit Jadi jam berapa?
A: Ooh… 7:50!
I: Good, mau ngapain dulu sebelum mandi?
A: Baca buku.
I: Berapa lama?
A: 10 menit.
I: Jadi jam berapa Mas Abdur mulai baca buku?
A: 7:40
I: Nah sekarang lihat sudah jam berapa?
A: 7:28
I: Ok, jadi Mas Abdur masih punya waktu 12 menit lagi, lanjutin worksheet ini dulu dong, sambil Ibu selesein beberes.
A: Ok, Ibu (dan Abdurrahman beranjak mengambil kertas latihannya).
I: Gak pake selingan lama yaa.. nanti semuanya bisa nge-drag, jadi malah kalang kabut. (Saya ingatkan sekali lagi)
Alhamdulillah, jam 8:05 saat saya harus keluar rumah, Abdurrahman sudah mulai makan persis seperti apa yang ia rencanakan.
Ternyata, mengajak anak merencanakan harinya, secara tidak langsung juga mempraktekkan matematika logis yaa…
Alhamdulillah, dengan hari yang terencana, anak semakin paham apa-apa yang perlu ia persiapkan/ kerjakan.
Leave a Reply