Jurnal Ibu Pembelajar

A Journey To Be A Better Mom

  • Institut Ibu Profesional
    • Bunda Sayang
    • Bunda Cekatan
    • Bunda Produktif
  • Rumbel Literasi
  • Parenting
    • Portfolio Anak
    • Online Talent Club
    • Catatan Ibu
  • Belajar Alquran
  • About Me
You are here: Home / KLIP / Pengalaman Tak Terlupakan di Lee Wee Nam Library

March 7, 2022 by Fiftarina

Pengalaman Tak Terlupakan di Lee Wee Nam Library

Sharing is caring!

Lee Wee Nam library.

Ini dia perpustakaan favorit para mahasiswa di kampus.Ah, mengeja namanya bahkan mampu membangkitkan berbagai kenangan manis saat menghabiskan waktu di sana.

Lee Wee Nam library adalah perpustakaan terbesar yang ada di kampus Nanyang Technological University, tempatku menimba ilmu di Singapura. Terdiri dari tiga lantai, perpustakaan ini dipenuhi oleh rak buku, komputer, dan meja belajar. Suasananya sangat kondusif untuk memfokuskan diri dalam belajar… atau tidur (eh).

Deretan rak buku di Lee Wee Nam library. Sumber foto: Riya555 by Wikimedia Commons

Datanglah ke Lee Wee Nam library beberapa minggu sebelum musim ujian, dijamin engkau akan kesulitan mencari tempat kosong untuk belajar. Ya, sedemikian populernya tempat ini, bahkan para mahasiswa rela antri sebelum jam buka demi mendapatkan meja belajar kosong.

Dan suatu malam menjelang ujian semester pertama, di sanalah aku berada.

Aku melirik jam tanganku, pukul 8:30 malam. Masih ada waktu satu jam sebelum library tutup, pikirku. Setelah berputar-putar mencari meja kosong, aku pun menemukan satu meja kosong yang tersembunyi di balik tangga. Merasa puas, aku pun mengeluarkan lecture notes dan lembaran tutorial. Namun aku tak dapat bertahan lama. Rasa kantuk mulai menyergapku hingga aku pun terlena.

Ketika tersadar, aku terperanjat. Semua gelap gulita.

Di mana ini? Jantungku mulai berdegup kencang tak karuan.Aku berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi padaku.Ya Allah, aku tertidur di library!

Keadaan gelap menyadarkanku bahwa perpustakaan sudah tutup.

Dalam hari aku merutuki diriku sendiri.

Bagaimana bisa aku tidak mendengar pengumuman library hendak tutup yang selalu dilaungkan sepuluh menit sebelumnya.

Pikiranku mulai berkecamuk.

Bagaimana kalau aku harus menghabiskan malam di library?

Bagaimana kalau…

Tiba-tiba aku teringat dengan handphone yang baru kubeli sepekan yang lalu.Aku segera merogoh saku celanaku.

Baterainya masih ada satu batang!

Mulai muncul secercah harapan agar aku bisa segera keluar dari sini.

Tanpa pikir panjang, aku segera menelepon kakakku. Kuceritakan bahwa aku tertidur di library sampai dia tutup. Inilah keberuntunganku yang kedua, kakak kandungku juga kuliah di kampus yang sama.

Mujurnya, kakakku dan para sahabatnya sedang belajar bersama di kantin yang berlokasi tepat satu lantai saja di bawah library.

Atas instruksi dari mereka, segera kukemasi  barang-barangku dan menuju ke pintu keluar. Kakak dan teman-temannya pun berpencar dalam dua grup. Satu grup naik ke atas menuju pintu library untuk menemaniku (dari balik kaca tentunya), sedangkan satu grup yang lain mencari petugas di kantor keamanan yang bisa dimintai pertolongan.

“Kamu yakin itu temanmu?” tanya petugas keamanan seraya menunjuk ke monitor CCTV ketika teman kakak datang untuk mengabarkan keadaanku.

Olala, rupanya mereka sudah melihatku dari kamera tetapi dikira… penampakan? Hahaha.

Setelah pertanyaan yang sama diajukan beberapa kali dan teman kakak meyakinkan bahwa aku benar-benar teman mereka, bangkitlah sang petugas bersama dengan rombongan untuk kemudian membukakan pintu library untukku.

Alhamdulillah!

Rasanya lega sekali bisa keluar dari library yang gelap gulita.Teman-teman kakak pun ikutan heboh mengomentari pengalamanku.

“Duh, untung banget kamu udah beli hape, bayangkan kalo belum.”

“Lain kali kalau belajar malam-malam jangan sendirian, biar ada yang ngebangunin kalo ketiduran.”

Aku pun hanya bisa cengar-cengir sambil tersipu malu.

Apakah setelah itu aku kapok belajar di Lee Wee Nam library?

Jelas tidak.

Lee Wee Nam Library masih tetap menjadi tempat belajar favoritku sepanjang masa kuliahku di sana.

Lee Wee Nam Library, dirimu memang tak terlupakan.

Related Posts

  • Game Level 8 Cerdas Finansial Hari Ke-6:Kebutuhan dan KeinginanGame Level 8 Cerdas Finansial Hari Ke-6:Kebutuhan dan Keinginan
  • Benefit Of Being A Little ImamBenefit Of Being A Little Imam
  • Review Speaker Murottal AlquranReview Speaker Murottal Alquran
  • Game Level 7 Semua Anak Adalah Bintang Hari Ke- 5: Maryam & Sign LanguageGame Level 7 Semua Anak Adalah Bintang Hari Ke- 5: Maryam & Sign Language
Sharing is caring!
❮❮ Previous Post
Next Post ❯ ❯

Comments

  1. Nurhilmiyah says

    March 17, 2022 at 8:48 am

    Hihi, emang pengalaman tak terlupakan nih ya Mbak Fiftarina… terkunci di perpustakaan sampai dikira penampakan.

    Reply
    • Fiftarina says

      March 18, 2022 at 11:18 pm

      Iyaa, bener banget mbak.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badgeShow more posts

About Me

Welcome! My name is Fiftarina. I started this website as an avenue to pen down things that I do with my family. Read more...

Subscribe to our Weekly Newsletter

Stay updated! Get notified on our newest posts right on your inbox

What are you looking for?

Reader’s Favorite

Taliwang Grilled Chicken, yumm..

Taliwang Grilled Chicken

Breastfeeding my baby on the go

Why I keep breastfeeding my baby beyond the first year

Playing with giant blocks at Imaginarium

Imaginarium at Singapore Art Museum

Recent discussion

  • Fiftarina on Perjalanan Math Olympiad Abdurrahman
  • Mama piala on Perjalanan Math Olympiad Abdurrahman
  • Fiftarina on Penggunaan Teachable dalam Persiapan Menuju PSLE
  • Feri on Penggunaan Teachable dalam Persiapan Menuju PSLE
  • Fiftarina on Pengalaman Tak Terlupakan di Lee Wee Nam Library
  • Parenting & Motherhood
  • Kids Activities
  • Family Stories
  • From my kitchen

Pretty Chic Theme By: Pretty Darn Cute Design