Dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang keempat, IP Asia mengadakan virtual race. Para anggota ditantang untuk mengumpulkan jejak olahraganya berupa jarak yang ditempuh saat olahraga. Tantangan ini berlaku dalam beberapa minggu, dari tanggal 21 Januari hingga 18 Februari 2022. Berapapun besaran kilometer yang ditempuh bisa diterima, asal jumlah totalnya nanti mencapai 4 kilometer atau lebih.
Sebagai bukti ikut serta, tangkapan layar yang menunjukkan bukti jarak diunggah ke media sosial dengan menyebutkan @ibuprofesionalasia dan #virtualr4ceipasia.
Wow, seru sekali melihat teman-teman berlomba-lomba ikut serta dalam tantangan kali ini. Ada yang rajin hampir tiap hari mengumpulkan walaupun besaran kilometernya kecil. Ada pula yang sudah ada expert dan langsung menorehkan rekor puluhan kilometer sekali berolahraga. Aku pribadi termasuk yang mengumpulkan kilometer sedikit semi sedikit. Yaa, anggap saja sedang membangun kebiasaan baru, yaitu olahraga.
Dari postingan teman-teman di virtual race ini, ada beberapa pelajaran yang bisa kubkl:
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Ya, sesuatu yang dimulai dalam skala kecil, ketika dilakukan secara rutin, akhirnya akan menjadi besar pula. Aku sendiri misalnya, mengumpulkan jarak antara 1-7 kilometer tiap harinya (ada hari-hari yang bolong karena akhir pekan/libur sekolah). Tak disangka, ketika dijumlahkan semuanya, jarak tempuhku mencapai ~83 kilometer!
Slow down when needed. Pick up the speed again once you are feeling fit.
Ada masa di mana aku tak bisa mengendarai sepeda karena habis vaksinasi booster. Nah, di Singapura anjurannya adalah tidak berolahraga berat (termasuk sepeda) dalam waktu dua minggu setelah booster. Awalnya aku tak ingin mengumpulkan tantangan sama sekali, tetapi berubah pikiran karena toh bisa mengumpulkan kilometer jalan kaki yang kisarannya sekitar 1 km tiap harinya.
Begitu juga dengan kebiasaan baru. Adakalanya kita merasa lelah atau turun semangat, ya slowing down aja dulu, tetapi jangan berhenti total. Inilah perlunya kita mencoba elastic habit. Ada standar minimal yang mudah banget kita capai, dan satu standar lagi yang lebih menantang. Ketika semangat sudah terkumpul lagi, yuuk kita ancang-ancang dengan full speed.
Mengerjakan tantangan rame-rame lebih seru daripada sendirian.
Nantang diri sendiri untuk konsisten olahraga sebulan? Hmm, sepertinya setelah seminggu sudah menguap deh semangatnya. Namun, ketika ada teman-teman yang melakukan bersama, semangat terbakar terus. Eh si itu aja udah olahraga, masa aku belum. Ayo bisa InsyaAllah. Yang seperti ini jadi support untuk saling bantu satu sama lain supaya tetap konsisten sehingga akhirnya kelamaan rutinitas itu sudah mendarah daging dan kita bisa bergerak lebih mandiri tanpa sokongan teman-teman.
Jadi, mau memulai kebiasaan baru? Cari teman yuk lalu buat challenge sama-sama.
Leave a Reply