Sudah lama ini membahas ayat ini.
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Kosakataكلَّف – يكلِّف – تكليفًا
Maknanya membebani.
Kalau direnung-renungkan, kosakata ini cukup familiar.Pernah dengar taklif?Atau jika belum, bagaimana dengan mukallaf?
Ya, mukallaf adalah orang yang sudah dikenai beban syariat. Seseorang dianggap mukallaf Ketika sudah baligh.
Ayat senada tentang Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya ada di surat Al-Baqarah ketika membahas topik penyusuan.
Refleksi 1
Ayat ini bukan ayat baru bagiku. Ini ayat terakhir surat Al-Baqarah yang memiliki beberapa keutamaan.
Di antaranya, barang siapa yang membacanya di malam hari, niscaya ia akan dicukupkan (كَفَتَ). Salah satu maknanya adalah dilindungi dari keburukan sepanjang malam.
Nah, maka aku pun sudah rutin membacanya hampir setiap malam (tentunya kalau tidak ketiduran dulu ya).
Namun, ternyata aku belumlah menghayati maknanya.
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا
Bagian pertama ayat ini menunjukkan sifat kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Ya, ia tidak akan membebani hamba di luar kesanggupannya. Maka kita harus yakin nih, bahwa apapun yang menimpa kita, kita sanggup menghadapinya.
Masa sih?Jika masih ada keraguan di hatimu, maka pertanyakan imanmu.
Yakinlah.Yakinlah, apa yang kalian hadapi sekarang, betapa beratnya itu, akan sanggup kalian lalui.
Tak hanya itu.
Di dalam ayat ini Allah juga mengajarkan doa yang sangat indah. Doa permohonan hamba kepada Tuhannya, agar diampuni kesalahannya, ditutup aibnya, diberikan rahmat. Di dalam hadits dinyatakan bahwa ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat berdoa dengan doa ini, Allah langsung menjawab, “قد فعلتُ” (Sungguh, aku telah melakukannya).
MasyaAllah.
Refleksi 2 Ayat senada dengan ini ada di Surat Al Baqarah 216, bahwa boleh jadi kamu membenci sesuatu akan tetapi ia baik bagimu.
Ketika menghadapi hal yang tidak disukai, yakinlah ada hikmah di balik itu, walaupun kita tak tahu. Yakinlah Allah sayang kepada kita, either Allah menginginkan untuk menaikkan derajat kita dengan kesabaran melalui kesulitan, atau menghapuskan dosa-dosa kita.
Kita punya Allah. Kita punya senjata. Ya, senjata kita adalah doa. Berat terasa olehmu sesuatu, ringankan ia dengan berdoa, berkeluh kesahlah kepada Ilah yang satu. Karena engkau percaya, Dia mendengar semuanya. Dan Dia Maha Pengabul doa.
Action Plan:
Lebih mindful ketika membaca dzikir sebelum tidur. Hayati maknanya, benar-benarlah memohon dari hati ketika mengucap doa, bukan hanya gerakan lisan semata.
Perbanyak doa, doa, doa. Minta sama Allah. Doa itu untuk diri kita, tapi dapat pahala. Lalu apa yang membuat kita enggan?
Referensi: https://tafsirweb.com/1052-surat-al-baqarah-ayat-286.html
Leave a Reply