Jurnal Ibu Pembelajar

A Journey To Be A Better Mom

  • Institut Ibu Profesional
    • Bunda Sayang
    • Bunda Cekatan
    • Bunda Produktif
  • Rumbel Literasi
  • Parenting
    • Portfolio Anak
    • Online Talent Club
    • Catatan Ibu
  • Belajar Alquran
  • About Me
You are here: Home / Catatan Ibu / Kenangan Idul Fitri Masa Kecil | Catatan Ramadan 1442H

May 17, 2021 by Fiftarina

Kenangan Idul Fitri Masa Kecil | Catatan Ramadan 1442H

Sharing is caring!

Apa yang teringat dari kenangan hari raya Idul Fitri di masa kecil?
Banyak sebetulnya, tetapi satu hal yang teringat jelas di pandemi tahun Kedua ini adalah kenangan membuat ketupat bersama keluarga.


Ya, hari H-1 sebelum Lebaran, bapak dan Ibu pergi ke pasar pagi-pagi untuk mencari selongsong ketupat. Yang dibeli bukan cuma dua puluh atau empat puluh. Biasanya ibu membeli enam puluh, lalu bapak meminta tambahan lagi sehingga akhirnya menjadi seratus.


Kok banyak banget? Iya, ketupat ini bukan hanya kita konsumsi sendiri. Namun, ia akan dibawa saat mudik ke keluarga Ibu di Malang dan keluarga bapak di Tegal.


Sepulang dari pasar, ruang keluarga pun disulap jadi work station pembuatan ketupat. Ibu mencuci dan meniriskan beras di dapur, anak-anak menggelar tikar dan mulai mengisi ketupat.


Biasanya bapak yang akan memandori langsung pembuatan ketupat ini. Bapak yang mengajari kami mengisi separuh lebih sedikit, agar si ketupat punya tekstur yang pas, empuk, tidak pecah, dan tahan lama. 

In picture: bapak mengisi ketupat dengan beras (Ramadan 1442H – 2021M)


Bapak juga yang akan rajin merebus air di ketel, sehingga ketika si langseng besar tempat merebus ketupat sudah berkurang airnya, pasokan air panas baru langsung dituang.

Itu juga yang menjadi resep rahasia bapak dalam menghasilkan ketupat-ketupat cantik yang isinya putih, tidak kemerahan seperti yang sering terjadi pada ketupat lain. Ini pula yang selalu bapak banggakan di keluarganya. Jauh-jauh pulang mudik (kami tinggal di Probolinggo btw, dgn perjalanan minimal dua belas jam ke Tegal) membawa ketupat buatannya yang selalu lebih laris dari ketupat keluarga Tegal.


Setelah ketupat matang, maka gantungan handuk pun disulap jadi tempat menggantung ketupat. Bahkan di dalam mobil, bapak dan ibu menyediakan tongkat sapu untuk menggantung-gantung ketupat agar tahan lama.


Makan ketupat dan opor di perjalanan, itu sih sudah biasa. Satu hal yang paling memorable dari perjalanan mudik kami adalah ketika mobil bapak tiba-tiba mogok di daerah Pati saat dini hari. Kami pun stuck. Baru esok harinya si mobil bisa diperbaiki di bengkel. Nah, selagi menunggu perbaikan selesai, kita piknik dulu dong. Piknik menggelar tikar di tepi jalan, sambil makan ketupat, opor, dan sambal goreng, komplit dah!


Fast forward sekarang, ketupat sudah mudah dibeli di mana-mana. Mau tinggal makan ada, mau versi tinggal rebus pun bisa. 


Ah ingin rasanya mengajak anak-anak membuat ketupat bersama yangkung yangtinya sambil nostalgia masa kecil.


Semoga tahun depan kami bisa pulang kampung dan merasakan membuat ketupat bersama-sama keluarga besar kami, aamiin. 

Related Posts

  • Quick Meal: Baked Fish with CrumbsQuick Meal: Baked Fish with Crumbs
  • Tiga Playground Terbaik di SingapuraTiga Playground Terbaik di Singapura
  • Menstimulus Matematika Logis Hari Ke-6: Fun Math With Bottle CapsMenstimulus Matematika Logis Hari Ke-6: Fun Math With Bottle Caps
  • Jurnal Bunda Produktif Pekan Ke-4: Character To NationJurnal Bunda Produktif Pekan Ke-4: Character To Nation
Sharing is caring!
❮❮ Previous Post
Next Post ❯ ❯

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badgeShow more posts

About Me

Welcome! My name is Fiftarina. I started this website as an avenue to pen down things that I do with my family. Read more...

Subscribe to our Weekly Newsletter

Stay updated! Get notified on our newest posts right on your inbox

What are you looking for?

Reader’s Favorite

Taliwang Grilled Chicken, yumm..

Taliwang Grilled Chicken

Breastfeeding my baby on the go

Why I keep breastfeeding my baby beyond the first year

Playing with giant blocks at Imaginarium

Imaginarium at Singapore Art Museum

Recent discussion

  • Fiftarina on Penggunaan Teachable dalam Persiapan Menuju PSLE
  • Feri on Penggunaan Teachable dalam Persiapan Menuju PSLE
  • Fiftarina on Pengalaman Tak Terlupakan di Lee Wee Nam Library
  • Nurhilmiyah on Pengalaman Tak Terlupakan di Lee Wee Nam Library
  • Fiftarina on Pelajaran Berharga dari Sahabat di Rantau
  • Parenting & Motherhood
  • Kids Activities
  • Family Stories
  • From my kitchen

Pretty Chic Theme By: Pretty Darn Cute Design