Bismillah
Ketemu lagi di jurnal Bunda Produktif. Setelah pengumuman co-housing dan pembuatan denah hexa-house masing-masing di pekan ke-2, pekan ini kami disibukkan dengan penyusunan struktur dan organisasi kota.
Ada dua poin yang dilakukan di sini.Pertama, di dalam Co-housing sendiri, hal ini berarti penataan letak hexa-house, atau Bunda Septi menyebutnya dengan site-plan. Supaya nanti kalau beliau mau kirim paket pakai drone, gak nyasar ke tetangga heuheuheu.
Saya pun menawarkan diri untuk membuat site plan dan teman-teman tinggal memilih posisi hexa-house berdasarkan nomor rumah.
Dan inilah hasil site-plan co-housing kami:
Poin kedua, yang cukup menyita perhatian segenap Hexagonia adalah pemilihan wali kota.
Tahap Pemilu di Hexagon City
Dalam seminggu, beberapa event penting telah berlangsung:
- pengusungan calon wali kota oleh cluster atau cluster leader atau pencalonan independen
- Kampanye calon wali kota di alun-alun Hexagonia, dan yang ini beneran heboh banget karena acaranya berlangsung hampir setiap hari dan berbeda-beda formatnya. Ada yang barengan perkenalan, ada yang solo sehari 3 sesi, ada juga yang argumen dan juga cerita di balik layar dari timses. Gadget time-ku sukses membengkak gara-gara mengikuti perkembangan kampanye ini, hihihi.
- Pemilu day! Ya, pemilihan wali kota berlangsung secara online selama 24 jam.
Lebih Dekat Dengan Para Calon Walikota
Awalnya, hanya ada satu cawalkot yang saya kenal dekat dan saya pun dengan santainya berpikir, ah pilih beliau aja, gampang dan sudah teruji.
Akan tetapi, setelah melihat video kampanye berbagai cawalkot, saya salut kepada mereka semua, masing-masing perlu mendapat acungan jempol untuk dedikasi dan niat baik mereka berkontribusi bagi Hexagonia.
Berikut ini daftar cawalkot dari berbagai wilayah:
- Elva Citra Sari (IP Sumut).Mendengar beliau berbicara itu langsung terasa leadership-nya dan cara bekerjanya yang terstruktur.
- Setiorini (IP Balikpapan)yang keren banget public speakingnya dan suka berbicara berbasis data, wow!
- Endang Prasdianti (IP Asia), Yang sudah saya kenal cukup dekat karena beliau adalah mantan korwil IP Asia. Mb Dian, begitu beliau dipanggil, sangat berwibawa tapi juga bisa rame di sisi lain. Time management-nya jempolan dan disiplin, dan kalo ngasih saran langsung tepat sasaran dan gak tanggung-tanggung.
- Erni Arie Susanti (IP Bandung), yang kebetulan tetangga saya di co-housing yang sama. Beliau ini diam-diam menghanyutkan. Mungkin yang paling pemalu di antara yang lain, tapi semangatnya jempolan banget. Gmn gak semangat yah Kalo didukung 100% oleh suami tercinta, ya gak?b
- Siwi Aryani (IP Jogja), sejujurnya saya gak sempat lihat Live beliau seluruhnya, tapi dari sharing timses-nya saya bisa menyimpulkan orangnya visioner dan cakap dalam memimpin.
- Nani Nurhasanah (IP Tangkot). Wah Ini lagi satu kandidat kuat yang sudah well-prepared bahkan sebelum Live pertama. Mantan korwil dengan segala kegiatan yang sudah berdampak ke masyarakat.
Gimana Rasanya Masa Kampanye di Hexagon City
Panas membara tapi bebas sikut-sikutan karena semua kandidat dan hexagonia menjunjung tinggi moral yang baik. Di wag bunprod wilayah Asia, kentara sekali promosi timses mb Dian yang bahkan melibatkan tak hanya Hexagonia namun juga tim desain IP Asia. Bisa dipastikan, konten kampanyenya super keren, dari flyer bahkan video. Bahkan membuat saya ngakak karena Bu Tedjo pun ikut nampang di flyer.
Di co-house saya, sebaliknya, dukungan mengalir bagi mb Erni yang mencalonkan diri secara Independen.
Saya sendiri berperan sebagai apa? Terus terang, saya tidak mengambil peran sebagai timses sebagaimana yang dilakukan oleh kakak saya. Tapi saya ikut senang mendengar cerita-cerita unik dan mengharukan di balik layar dari timses.
Sempat saya berpikir, apa yang saya bisa lakukan untuk berkontribusi. Share di sosmed pribadi juga kok kayanya gak ngaruh karena lingkaran pertemanan saya terbatas, tak banyak Hexagonia di sana. Tapi rupanya kesempatan datang dengan membantu meng-up video/ post kandidat di Fb group dengan cara meninggalkan komentar. Wah ternyata bisa juga ya saya berpartisipasi walaupun yang kecil-kecil seperti ini.
LIVE Argumen Yang Ngena Banget
Di antara kampanye LIVE yang berlangsun selama 5 hari berturut-turut Ini, ada satu acara yang ngena banget buat saya, yaitu yang ARGUMEN.
Ya, walopun selintas judulnya serasa debat antar kandidat, tapi isinya masyaAllah, malah menunjukkan betapa tiap kandidat saling support satu sama lain.
Bagaimana masing-masing kandidat mempersilahkan temannya untuk berbicara dulu. Atau memberikan contoh produktif dari kandidat lain. Hati ini rasanya hangat dan meleleh, bersyukur rasanya mengetahui bahwa enam orang ini, akan tetap bekerja sama dalam tim walikota.
Salah satu juga yang dibahas di sini adalah tentang makna produktif. Produktif, Yang berarti hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Produktif bagi wanita, khususnya seorang istri, yang tak lepas dari ridho suami. Karena kewajiban utamanya seorang istri adalah taat pada suami selain juga mengerjakan kewajiban dari Allah. Tak tanggung-tanggung, jaminannya surga.
Sungguh saya jadi merasa sangat beruntung berada di komunitas IP, yang mana kami belajar untuk seimbang dalam menjalankan peran sebagai istri dan ibu, dan juga berkarya dan menjadi produktif sesuai passion masing-masing.
Di acara ini juga dibahas tantangan yang mungkin terjadi ketika seorang wanita bertransisi menjadi seorang bunda produktif. Bisa jadi ia lupa akan perannya sebagai istri dan ibu. Bisa juga ada kepentingan yang bertentangan satu sama lain. Maka kembali lagi ke basic kelas-kelas sebelumnya. Selesaikan konflik dengan komunikasi produktif. Pahami prioritas, delegasikan tugas yang mendesak namun tidak penting kepada orang yang terpercaya, dengan basis trust. Sungguh MasyaAllah, luar Biasa sekali diskusi malam itu.
Doa Yang Kuselipkan Untuk Negeriku
Pemilu di Hexagon City ini waktunya berdampingan banget dengan proses pilkada yang terjadi di Indonesia.
Saya berharap pemerintah dan rakyat Indonesia lebih bijak dalam menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam Pilkada. Pinginnya saya sih, tunda saja.
Akan tetapi, kalau yang punya kebijakan tetap bersikukuh, minimal kurangilah hal-hal yang bisa membahayakan orang banyak seperti berkerumun. Pindahkan acaranya secara online seperti di Hexagon City.
Mudah-mudahan pemilu yang terlaksana di Hexagon City ini bisa menjadi percontohan untuk pemilu sesungguhnya di negara kita, aamiin…
Beberapa Masukan Untuk Tim Formula
Tim formula tentunya sudah bekerja cukup keras dalam mengemas acara pemilu ini dengan apik. Saya benar-benar mengapresiasi kinerjanya yang tangkas dan cepat tanggap. Tapi jika boleh memberikan masukan, berikut ini saran dari saya:
- Jangan berikan jadwal mendadak. Ada baiknya Hexagonia sdh di-brief seminggu sebelumnya ttg apa yang akan terjadi di hexagon city. Siapa yan menyangka akan ada Live tiap malam. Kalo ga sering-sering buka Fbg alamat Hexagonia tak akan tahu. Tak semua cluster / co-house leader rajin sharing dengan anggotanya.
- Timing kampanye perorangan cawalkot. Kali Ini dilaksanakan dalam dua hari, dengan 3 timing berbeda, siang, sore, malam. Menurut saya ini agak kurang fair karena Yang dapat giliran siang / sore tentunya kurang banyak penontonnya krn Hexagonia masih sibuk dengan keluarga masing-masing. Dan sepertinya kok sudah di-set dua slot malam untuk dua kandidat terpopuler.
Hasil Pemilu
Berikut ini hasil terakhir quick count saat tulisan ini di-publish. Ini belum final, karena belum ada pengecekan sah/tidaknya suara berdasar NIM, ID card dan sebagainya.
Baiklah, sekian saja reportase saya sebagai Hexagonia di masa pemilu. Semoga apa yang saya tuliskan ada manfaatnya, untuk diri saya sendiri maupun orang lain.
Leave a Reply