Pernah ga sih denger orang mengatakan ziyadah dan murojaah ketika ngobrol tentang hafalan Alquran.
Apa sih artinya?
Yuk, kita bahas satu-satu ya.
Ziyadah berasal dari kata زَادَ – يَزِيْدُ – زِيَادَةً yang berarti menambah.
Di dalam konteks menghafal, ini berarti menambah hafalan ayat baru.
Beberapa Tips untuk Ziyadah
1. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Tentukan target sesuai kemampuan kita. Gak perlu banyak-banyak, menghafal sebaris satu hari pun, jika konsisten lama-lama akan menjadi banyak.
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
Seringkali di awal-awal kita masih bersemangat tinggi, mau nya menghafal beberapa ayat sekaligus. Namun lama-lama semangat surut lalu berhenti. Daripada seperti ini, mending yang sedikit-sedikit, tidak membebani, tetapi lebih mudah untuk konsisten.
Tak perlu membanding-bandingkan dengan orang lain. Set your own pace, ini bukan balapan siapa yang lebih cepat selesai. Namun ini adalah perjalanan seumur hidup untuk istiqomah bersama Alquran.
2. Menggunakan satu mushaf
Penggunaan mushaf yang sama untuk menghafal akan memudahkan kita mengingat posisi ayat di dalam mushaf. Selain itu, ketika ada bagian yang suka lupa/salah, bisa ditandai supaya ketika mengulang lagi, kita tidak terjatuh pada kesalahan yang sama.
3. Baca dulu baru menghafal.
Mulailah proses menghafal dengan membaca sambil melihat mushaf beberapa kali. Lalu tutup, coba mengingat-ingat. Sudah bisa hafal? Kalau iya, ulang ayat tersebut berkali-kali sampai mantap. Kalau belum, baca lagi sampai ingat, dan seterusnya. Kalau ayat pertama sudah hafal, baru lanjut ke ayat kedua. Setelah bisa hafal ayat pertama dan ayat kedua, ulang keduanya bersama-sama beberapa kali. Begitu seterusnya.
Untuk yang cenderung auditori, perbanyak mendengar dulu baru menghafal. Set murottal untuk mengulang ayat yang sama berkali-kali sebelum pindah ke ayat selanjutnya.
4. Memperbanyak mengulang
Ada kalanya, kita sudah merasa hafal ketika mengulang ayat sebentar, lalu merasa sudah lancar dan lanjut ke ayat selanjutnya. Padahal bisa jadi yang teringat itu belum menempel kuat. Ulang minimal 5-10x, kalau kurang ditambah lagi.
Ketika jenuh melanda, ingat-ingat kembali pahala tiap huruf yang kalian lafazkan.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.”
(HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
5. Membagi ayat yang dirasa panjang menjadi beberapa bagian
Jika suatu ayat dirasa terlalu panjang untuk langsung dihafalkan secara keseluruhan, bagi ayat tersebut menjadi dua bagian atau lebih.
6. Berusaha memahami makna ayat
Ketika mengerti arti dari potongan ayat yang kita baca, kita lebih mudah untuk ingat. Baca terjemahnya. Kalau perlu, cek arti tiap katanya supaya semakin paham.
Jika rutin melakukan ini, lama-kelamaan sedikit banyak kita akan semakin mengenal kosakata yang sering diulang di dalam Alquran. Alhasil, ke depannya proses menghafal akan semakin mudah.
Referensi:
https://muslim.or.id/8669-keutamaan-membaca-al-quran.html
Leave a Reply