Jurnal Ibu Pembelajar

A Journey To Be A Better Mom

  • Bunda Sayang
  • Bunda Cekatan
  • Bunda Produktif
  • Rumbel Literasi
  • Belajar AlQuran
  • Parenting
  • About Me
You are here: Home / Rumbel Literasi / 5 Hal Yang Kurindukan Dari Indonesia

February 27, 2019 by Fiftarina

5 Hal Yang Kurindukan Dari Indonesia

Sharing is caring!

Tak terasa, sudah hampir 17 tahun saya tinggal di Singapura. Kalau ditanya, masih kangen gak sih sama Indonesia? Tentu saja ada. Walaupun sudah belasan tahun di negeri orang, ada hal-hal tertentu yang kurindukan dari Indonesia.

Hal Yang kurindukan dari Indonesia

Lalu apa saja yang sering dikangenin dari tanah air tercinta? Yuk kita simak.

1.  Orang tua dan masakan Ibu

Sudah tentu, kami selalu merindukan orang tua. Memang teknologi sudah canggih sehingga kami bisa berkomunikasi dengan orang tua hampir setiap hari. Namun, tidak ada yang bisa mengalahkan serunya ngobrol bareng sambil menyiapkan sarapan atau cemilan di dapur.

Apalagi, ditambah menyantap masakan Ibu. Walaupun mungkin menunya mirip-mirip saja dengan menu di rumah, kalau ibu yang masak rasanya pasti beda.

2. Nyaringnya suara adzan masjid

Walaupun rumah kami di Singapura termasuk dekat dengan masjid (hanya beberapa ratus meter), suara adzan jarang sekali terdengar nyaring sampai ke rumah. Kata suami, memang ada peraturan agar suara adzan tidak boleh mengganggu masyarakat sekitar. Alhasil, hanya di hari-hari tertentu saja kami bisa menikmati lantunan adzan masjid yang nyaring dari rumah, biasanya saat malam hari raya.

Berbeda sekali dengan di Indonesia, yang suara adzan bersahut-sahutan, nyaring sekali sampai tidak perlu pasang jam weker bangun pagi.

 

3.  Lambatnya waktu berjalan.

Entah mengapa, di Indonesia berlalunya waktu terasa lebih lambat. Di pagi hari misalnya. Sudah berheboh-heboh masak segala rupa di dapur plus cuci jemur baju, ketika lihat jam, eh masih jam tujuh pagi. Malamnya pun begitu. Sholat isya selesai sekitar pukul tujuh dan masih banyak waktu untuk beraktivitas sampai jam tidur malam.

Berbeda  sekali dengan di Singapura yang paginya begitu sibuk dan tiba-tiba sudah jam tujuh saja, padahal yang selesai baru urusan dapur saja. Di malam hari, seusai sholat isya sudah jam 9 malam dan setelah itu langsung buru-buru bersiap untuk tidur.

 

4.  Naik sepeda motor rame-rame

Di mana lagi bisa sepeda motoran bertiga, berempat bahkan berlima kalau bukan di Indonesia.

Salah satu tradisi favorit anak-anak saat mudik adalah naik sepeda motor rame-rame dengan bapak atau eyangnya keliling kampung. Seru pastinya dan mereka pun bergantian minta duduk di depan.

5. Segala sesuatu yang serba murah

Di Indonesia, kebanyakan barang harganya lebih murah daripada di Singapura. 

Mau beli makanan, muraah. Tak heran, kalau lagi mudik kami cenderung banyak jajan makanan di luar, murah dan praktis sih. Coba bandingkan dengan Singapura. Wah kalau jajan melulu bisa bengkak itu pengeluaran bulanan. 

Bagaimana dengan baju-baju? Nah ini lagi, harganya jauh lebih terjangkau. Biasanya sebelum mudik kami membuat daftar baju apa saja yang perlu disetok. Lalu kami agendakan satu hari khusus buat belanja baju. Jadi begitu kembali ke Singapura, tak perlu lagi belanja baju (kecuali seragam sekolah anak yaa).

Tak ketinggalan, yang juga kami rasakan murahnya adalah harga tiket rekreasi. Tempat rekreasi favorit kami di Malang harganya hanya sekitar $10. Dengan harga semurah ini, kami sudah bisa keliling kawasan rekreasi yang sangat luas sampai kaki gempor. Anak-anak dijamin senang karena bisa melihat binatang, bermain di wahana, dan lain-lain. Sedangkan kalau di Singapura, kami seringnya mencukupkan diri dengan tempat rekreasi yang gratisan saja, hehehe… 

Nah, inilah lima hal yang paling saya rindukan dari Indonesia.Bagaimana dengan kamu, apa saja sih yang dirindukan dari tanah air? Yuk share di kolom komentar!

Related Posts

  • Kisah Transisi Menuju New Normal Di SingapuraKisah Transisi Menuju New Normal Di Singapura
  • Menstimulus Matematika Logis Hari Ke-3: Recognizin Numbers Up to 50Menstimulus Matematika Logis Hari Ke-3: Recognizin Numbers Up to 50
  • Komunikasi Produktif Hari Ke-8:Mengganti Perintah Dengan PilihanKomunikasi Produktif Hari Ke-8:Mengganti Perintah Dengan Pilihan
  • OTC3: PerkenalanOTC3: Perkenalan
Sharing is caring!
❮❮ Previous Post
Next Post ❯ ❯

Comments

  1. Ananda Maharani says

    February 28, 2019 at 10:37 am

    Yaa Allah mba… aku pun juga mengalami hal yang sama dengan no.3. Waktu di sini (Malaysia) berasa cepat dibandingkan di Indonesia. Kupikir hanya aku aja yang merasakan, ternyata ada temannya. Hehehe.

    Reply
    • Fiftarina says

      February 28, 2019 at 11:01 pm

      Wah samaan dong mbak. Iya aku selalu ngobrol sama suami, di Indo hawanya santai… waktunya berjalan kaya lebih lambat gitu.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badgeShow more posts

About Me

Welcome! My name is Fiftarina. I started this website as an avenue to pen down things that I do with my family. Read more...

Subscribe to our Weekly Newsletter

Stay updated! Get notified on our newest posts right on your inbox

What are you looking for?

Reader’s Favorite

Taliwang Grilled Chicken, yumm..

Taliwang Grilled Chicken

Breastfeeding my baby on the go

Why I keep breastfeeding my baby beyond the first year

Playing with giant blocks at Imaginarium

Imaginarium at Singapore Art Museum

Recent discussion

  • Zoe Campos on Important: Fire safety awareness, have we done enough preventive measures to protect our loved ones?
  • roomme on Jurnal Bunda Produktif Pekan 1-Membangun Hexa house
  • Jimmy on Melatih Kemandirian Hari Ke-1: Feeding Pet
  • unique on Benefit Of Being A Little Imam
  • rachel frampton on Five tips to cultivate reading habit in children
  • Parenting & Motherhood
  • Kids Activities
  • Family Stories
  • From my kitchen

Pretty Chic Theme By: Pretty Darn Cute Design