Kali ini, aku mencoba membahas sedikit tentang tips menghafal ayat yang mirip dari sebuah buku ya. Buku ini bisa didapatkan secara gratis dari aplikasi Google Playbook.
Judul buku: Kaidah Menghafal Ayat-Ayat yang Mirip dalam Alquran
Penulis: Cece Abdulwaly
Penerbit: Farha Pustaka
Ketika mencari informasi mengenai daftar ayat-ayat yang mirip dalam Alquran, aku baru sadar bahwa sudah banyak ulama yang menulis buku tentang ini. Aku pun berusaha mencari apakah bukunya tersedia online dan belum ketemu. Namun, sebagai gantinya, aku menemukan buku Ustadz Cece ini yang bisa diunduh gratis dari Playbook. Buku beliau juga merujuk kepada buku ulama tersebut (disebutkan dalam sebagian kontennya). Maka aku pun berpikir, kalau belum bisa baca buku ulama yang aslinya, tentu baca buku ini pun akan bermanfaat.
Benar saja. Ada banyak kaidah dan rumusan-rumusan tak terduga ketika ayat-ayat mutasyabihat itu dibedah satu persatu. Berikut ini di antaranya:
- Posisi ayat yang berbeda mengikuti urutan huruf hijaiyah jika diurutkan berdasarkan posisi ayat di dalam Alquran)
Contoh: ayat صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ (Al Baqarah 18) mirip dengan (Al Baqarah 171) صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Sekarang perhatikan huruf yang berbeda (di ayat 18 yarji’un, ayat 171 ya’qilun, permulaan beda huruf di ر di yar-jiun dengan ع di ya’qilun.
Di posisi urutan huruf hijaiyah, siapa yang duluan, ر atau ع? Huruf ر muncul lebih dahulu dan ayat dengan kata يرجعون inj pun muncul lebih awal (ayat 18) ketimbang يعقلوار (ayat 171).
2. Ada yang berbeda sendiri redaksinya di antara yang lain (odd one out)
Contohnya redaksi يَوْمَءذٍ (huruf mim berharakat fathah versus يَوْمِءِذِ (huruf mim kasroh)
Redaksi yang kedua (mim fathah) ternyata lebih langka dan hanya ada di dua tempat dalam Alquran, salah satunya di surat Al Maarij. Selain di dua tempat tersebut, semua kata yaumaidzin memiliki harokat fathah di huruf ma.
Ketika membaca ini, spontan aku berpikir, pantesan di situ sering salah hahaha.
3. Perbedaan huruf di ayat yang berbeda dikaitkan dengan nama surat. Ini mirip seperti yang kubahas di postingan sebelumnya.
Misal: di contoh ayat وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ (At Takwir) dan وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ (Al Infithar). Kita cukup mengingat-ingat fujjirat (berawalan f) letaknya di surat Al Infithar (yang juga mengandung huruf f). Yang satunya sujjirat berarti di surat satunya, yaitu At Takwir.
Begitu juga ketika membahas ayat lain yang mirip di Al Baqarah vs Ali Imran. Maka yang di Al Baqarah diakhiri dengan ة (sama seperti Al Baqarah yang punya ة), sedangkan yang satunya diakhiri ت menunjukkan jama’ muannats (di mana Ali Imron juga punya banyak anggota keluarganya, haha).
(Bersambung besok InsyaAllah)
Leave a Reply