Mari kita sejenak mengintip juz 29 yang lebih dekat dengan bacaan kita sehari-hari.
Surat Al-Muddatstsir Ayat 5
وَٱلرُّجْزَ فَٱهْجُر
Artinya: Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
KOSAKATA
ٱلرُّجْزَ bisa memiliki dua makna:
- berhala
- perbuatan dosa
(penjelasan lebih lanjut bisa dibaca di bagian tafsir) فَٱهْجُرْ berasal dari dua kata فَ +ٱهْجُرْFa (maka), ٱهْجُرْ berarti hijrah (tinggalkanlah)TAFSIRDi dalam qiroah, ayat ini memiliki dua penyebutan yang masyhur:
- ٱلرُّجْزَ (huruf ro didhommahkan) yang artinya berhala, ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, dll.
- ٱلرّجْزَ (huruf ro dikasrohkan) yang artinya perbuatan dosa atau maksiat, ini adalah pendapat dari Ibrahim dan Ad-Dahak.
(Sumber: tafsir At-Taysir- Qur’an Tadabbur)
Di HSI halaqah 61 penjelasan tentang Ushuluts Tsalatsah, dijelaskan bahwa
- ٱلرُّجْزَ artinya اصنام yang maknanya berhala-berhala.
- فَٱهْجُرْ artinya sama dengan ترك
Meninggalkan apa saja?
- Meninggalkan berhalanya, jangan dekat-dekat
- Wa ahliha, yaitu meninggalkan para penyembah berhala
- Wal baraa-atu minha wa ahliha, yaitu berlepas diri (dalam hati) dari berhala dan para penyembahnya. Di sini ada konsep wala’ dan bara’, jangan sampai di hati masih ada rasa loyal terhadap mereka
- Wa adaawatuha wa ahliha, yakni memerangi atau memusuhi berhala dan penyembahnya tersebut
- Wa firooquha wa ahliha, yaitu menceraikan/ meninggalkan berhala-berhala tadi
PELAJARAN YANG KUAMBIL
- Meninggalkan berhala, kesannya sederhana sekali. Pokoknya kan aku tidak menyembah patung. Namun, ternyata maknanya lebih luas lagi, menyangkut memurnikan tauhid kepada Allah dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan. Sedang kesyirikan itu bermacam-macam, ada yang terlihat nyata, ada yang sangat samar.
- Termasuk di dalam meninggalkan berhala adalah meninggalkan orang-orang yang menyembah berhala. Sebagai seseorang yang masih tinggal di negeri kafir dengan mayoritas non muslim, aku harus belajar seimbang. Ingat, muamalah dan berbuat baik itu boleh, tetapi tidak boleh mencintai dan mendukung ibadah-ibadah mereka.
- Allah memerintahkan Rasul-Nya pertama kali untuk menyeru kepada tauhid dan memurnikan ibadah dengan meninggalkan kesyirikan. Kenapa? Karena tauhid inilah kunci surga. Dengan tauhid pula, seorang hamba lebih mudah untuk menerima perintah dan larangan. Dengan tauhid pula, seorang hamba masih punya kesempatan untuk diampuni dosa-dosanya.
AYAT YANG BERKAITAN
Ayat kelima dari surat Al-Muddatstsir ini masih bagian dari keseluruhan ayat 1-7, ayat yang turun dari Allah untuk meresmikan Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam sebagai seorang Rasul, untuk menyeru, untuk berdakwah, menyeru kepada tauhi dan menjauhi kesyirikan. يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ Artinya: 1. Hai orang yang berkemul (berselimut), قُمْ فَأَنذِرْ 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ 3. dan Tuhanmu agungkanlah! وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ 4. dan pakaianmu bersihkanlah, وَٱلرُّجْزَ فَٱهْجُرْ 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ 6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. وَلِرَبِّكَ فَٱصْبِرْ 7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
ACTION PLAN
- Terus belajar tauhid untuk diri sendiri. Sesungguhnya ilmu tauhid masih banyak yang belum kuketahui, semangat belajar lewat HSI.
- Ajarkan anak-anak kepada tauhid dan beri peringatan tentang kesyirikan. Dengan tauhid muncul iman. Ketika iman sudah di dada, ke depannya akan mudah dalam menjalankan syariat.
- Merutinkan doa untuk berlindung dari kesyirikan:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
“Allaahumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lam, wa astagh-firuka limaa laa a’lam.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
REFERENSI
- https://tafsirweb.com/11541-surat-al-muddatstsir-ayat-5.html
- HSI halaqah 61 penjelasan Ushuluts Tsalaatsah
- Quran Taddabur app