Salah satu elemen dari ujian anak-anak sejak kelas satu SD di Singapura adalah oral examination (ujian lisan) dalam berbagai bahasa. Apa yang bisa dipelajari, cuma ngobrol aja kan?Ya, begitulah kira-kira yang sering kami dengar ketika membicarakan oral test (ujian lisan).
Well, mungkin bagi orang-orang yang native speaker, sudah berbahasa Inggris dari lahir, ujian lisan seperti a piece of cake, mudah banget. Namun tidak bagi kami, yang tidak aktif berbahasa Inggris. Sedikit apapun persiapan adalah lebih baik daripada tidak sama sekali. Dan mungkin, ini pun berlaku juga lo bahkan bagi yang native speaker dan ingin tampil maksimal saat ujian.
Lalu apa saja yang bisa dipersiapkan? Simak pembahasannya di bawah ini.
Pertama, mempelajari format ujian.
Ujian lisan memiliki dua komponen, membaca lantang dan percakapan.
Di bagian membaca lantang, kita disarankan untuk membaca terlebih dahulu teks yang diberikan (tidak dalam hati, mulut harus komat-kamit agar luwes mengucapkan kata-kata yang mungkin sedikit bikin lidah belibet).
Untuk bagian percakapan, wah lebih banyak lagi yang bisa dipersiapkan.
Pertama, memahami tiga jenis pertanyaan yang akan diajukan.
Biasanya pelajar akan diberi sebuah poster dan pertanyaannya akan berkaitan dengan poster tersebut.
Pertanyaan pertama, direct-linked, sangat berkaitan dengan isi poster dan pelajar diharap untuk menggunakan poin-poin dalam poster saat menjawab.
Contoh: ada brosur acara tertentu di kebun binatang. Lalu ditanya, kira-kira kamu tertarik datang atau tidak, dan mengapa.
Ikuti cara BEE (bright idea – explanation – example). Sebutkan setidaknya dua poin dari poster beserta penjelasan.
Lalu ikuti metode RASE (Response – Apply to Self – Story – Ending). Kita bisa menggunakan beberapa connector ya saat merangkai jawaban. Misal, ending dimulai dengan in summary atau in conclusion. Story bisa menggunakan time marker, seperti last year, a few weeks ago, dll.
Pertanyaan kedua dan ketiga masih berhubungan dengan topik yang ada di poster (broad-linked) tetapi tidak harus mengacu pada poster untuk jawabannya (karena memang tidak ada di sana). Nah, untuk ini, peserta diminta meracik sendiri jawaban berdasarkan pengalaman masing-masing.
Contoh: dari poster yang sama di atas pelajar ditanya, apa yang biasanya kamu lakukan saat liburan bersama keluarga?
Metode yang digunakan masih sama RASE, tetapi langsung komponen R dan A digabung menjadi satu.
Selain itu, hal lain yang juga membantu adalah mempelajari topik-topik yang mungkin muncul dan kosakata apa saja yang bisa digunakan.
Misal, topik tentang kesehatan, sadar lingkungan, hobi, gadget, dan lain-lain. Nah, kalau kita juga cenderung kesulitan me-recall pengalaman, bisa juga kita berlatih menjelaskan pengalaman yang berkaitan dengan tiap-tiap topik.
Yang bisa emak lakukan:
- Kumpulkan contoh soal
- Cari model answer kalau bingung mau jawab apa
- Ajak latihan. Seorang guru Bahasa Inggris pernah berkata kepada saya, kalau ujian lisan bulan Juni, berarti dari Januari sudah mulai berlatih, tiap minggu bisa mencoba topik yang berbeda-beda. Waks… gapapa, belum telat banget.
- Semangati! InsyaAllah dengan banyak latihan, ujian lisan akan semakin terasa mudah.
Sumber rujukan: https://lilbutmightyenglish.com/
Leave a Reply