Bismillah
Di sesi kedua, emak belajar tentang 34 tema bakat. Tiap bakat adalah unik dan tidak berlawanan satu sama lain. Seruu banget belajar 34 tema bakat ini karena saya sambil mengecek kembali hasil talent mapping saya yang dulu.

Dulu hanya sedikit saja yang saya pahami dari bakat-bakat teratas dan terbawah saya. Sekarang akhirnya mengerti bahwa ada bakat-bakat yang mirip tetapi ternyata konteksnya berbeda. Seperti consistency yang lebih cenderung patuh aturan di komunitas/grup, sedangkan discipline yang berarti patuh pada aturan yang kita buat sendiri.
Presentasi Mbak Rima sangat menarik karena bakat tersebut dikelompokkan menjadi empat cluster: thinking, influencing, striving, dan relating.
Tak hanya definisi yang kami pelajari untuk tiap tema bakat, tetapi juga aktivitas, kontribusi, tata nilai, metafor, dan labelnya. Misalnya si activator yang sukanya ‘lompat sebelum melihat’.
Sambil menyimak Mbak Rima, saya dan Mbak Dieni cekikikan sendiri di Whatsapp, sambil mengenali sifat-sifat unik dari anggota keluarga kami, seperti Maryam dan Ulya yang -ehm- sepertinya punya bakat input.
Nah, tugas kali ini adalah mengenali tujuh tema bakat teratas dan terbawah kita. Nggak boleh nyontek hasil TM, lho yaa. Dan inilah hasil perenungan singkat saya.
Tujuh tema bakat teratas:
- Consistency: patuh aturan
- Developer: suka mengembangkan potensi orang lain
- Belief: suka melayani orang lain
- Responsibility: memegang janji dan komitmen
- Ideation: suka banyak ide baru
- Maximizer: perfeksionis
- Activator: mulai aja dulu (tanpa pikir panjang)
Tujuh tema bakat terbawah:
- Communication: suka bercerita
- WOO: mudah bersosialisasi dengan orang baru
- Empathy: mudah tersentuh
- Deliberative: sangat berhati-hati
- Command: suka memimpin
- Individualization: bisa mengenal keunikan orang lain
- Self-assurance: percaya diri