Kok cara murojaahmu mbulet to, Rin?
Hahaha, itu karena gak disiplin dari awal.Akhirnya banyak hafalan tertumpuk, tetapi tidak lancar.Pening deh jadinya.
Ketika terjadi seperti ini, jangan segan untuk stop ziyadah dulu. Anggep aja murojaah yang lupa-lupa untuk dikuatkan lagi itu sebagai ganti ziyadahnya.
Nah, lalu bagaimana sih murojaah yang benar dari awal?
Ok, aku juga masih belajar ya, tetapi intinya begini.
Ada dua kategori murojaah, untuk hafalan lama dan untuk hafalan baru.
Bagaimana mendefinisikan lama dan baru?Itu tergantung kita lagi sih.Di salah satu referensi yang aku baca (cukup lengkap contohnya), penulisnya mendefinisikan hafalan baru sebagai ayat yang dihafal dalam sebulan terakhir. Jadi semisal satu minggu kita menghafal satu lembar, berarti hafalan barunya adalah empat lembar hafalan terakhir.
Hafalan baru perlu dimurojaah tiap hari selama kurang lebih satu bulan (di artikel disebutkan minimal selama 25 hari).
Jadi sebelum ziyadah, murojaah dulu empat si hafalan baru ini.
Bagaimana dengan hafalan lama? Berarti hafalan lama adalah ayat yang sudah dimurojaah selama 25 hari berturut-turut tersebut. Jika murojaah hafalan baru dilakukan secara konsisten, InsyaAllah hafalan lama ini sudah mutqin dan sudah nyantol di kepala, sehingga cukup direvisi sekali sebulan saja.
Di artikel juga diberikan contoh berapa lembar yang sebaiknya dimurojaah setiap harinya untuk hafalan lama.
Terus terang, aku pribadi merasa menyusun schedule murojaah hafalan lama yang berbeda-beda tiap hari dalam sebulannya itu cukup ribet yah. Maka aku mencoba menyusun tabel murojaah mingguan saja, sehingga lebih mudah menghafalkan jadwalnya.
Di sini juga aku mengganti definisi hafalan baru jadi yang dihafal selama dua minggu terakhir, tidak terlalu berat untuk dilakukan tiap hari.
Iya aku tahu idealnya sebulan, tetapi waktunya yang harus fokus itu masih jadi kendala. Mudah-mudahan ke depannya Allah berikan keluangan waktu lagi untuk menambah porsi murojaah hafalan baru agar semakin lancar. Nah, kebetulan juga aku pernah membaca referensi lain yang menyarankan untuk merevisi hafalan seminggu terakhir sebelum ziyadah. Nah, jadi gak sembarangan juga ya milih waktu antara satu sampai dua minggu.
Jadi, akhirnya seperti inilah yang aku praktekkan sekarang untuk murojaah hafalan lama dan baru.
Perlu diingat ya teman-teman, metode murojaah itu tentunya berbeda satu sama yang lain, cocok-cocokan juga. Barangkali ada yang metodenya berbeda denganku, dan tentunya tidak mengapa. Asalkan tujuan bisa istiqomah dalam murojaah untuk memperlancar hafalan bisa tercapai.
Referensi:
- https://muslimmatters.org/2012/07/29/memorizing-quran-survival-of-the-fittest-not-for-the-weak/
- https://muslimmatters.org/2009/10/27/13-steps-to-memorize-the-quran-by-yasir-qadhi/
Leave a Reply