Siapa yang tak kenal ubi jalar?Umbi-umbian yang punya cita rasa manis ini cukup populer sebagai kudapan masyarakat Indonesia.
Nah, dua anak gadisku pun pecinta ubi jalar. Biasanya mereka berdua suka membawa ubi kukus ke sekolah sebagai cemilan.
Masalahnya adalah, mereka makannya sedikit. Padahal rasanya nanggung banget kalau mengukus ubi dalam porsi kecil. Alhasil, sering tersisa ubi kukus yang ujung-ujungnya masuk kulkas.
Supaya ganti tampilan, jadilah ibu putar otak dulu, mencari ide olahan makanan dari ubi kukus. Dulu sudah pernah mencoba wafel. Enak sih, bahannya gak banyak, cuma sering kalah malas karena harus mengeluarkan cetakan wafel.
Pernah juga dibuat bola-bola ubi. Ini pun enak, cuma lagi-lagi malas menggoreng. Inginnya sih cemilan yang bahannya sedikit dan proses masaknya bisa ditinggal.
Setelah browsing-browsing, akhirnya aku menemukan resep kukis ubi. Mataku langsung berbinar-binar ketika mengetahui bahan bakunya cuma dua saja, dan cara masaknya dipanggang di oven.
Jadilah sore-sore aku mengeluarkan si ubi dari kulkas dan langsung eksekusi. Si duo Khadijah dan Maryam yang memang suka bebikinan langsung mengerumuniku.
Mereka ikut menghaluskan ubi dan sedikit kaget ketika aku mencampurkan bahan satunya, oat. Walaupun demikian, mereka terlihat menikmati proses pembuatan, termasuk saat memulung adonan, membentuknya menjadi bola-bola, memipihkannya, dan menambahkan choco chips. Pas banget choco chip-nya tinggal sedikit, tiap kukis cuma kebagian dua atau tiga.
Ketika kukis sudah matang, Maryam dan Khadijah pun langsung mencoba. Seperti inilah bentuknya, tadaa…
Maryam suka kukisnya, bahkan ketika esoknya dibekalkan untuk sekolah, ia bisa menghabiskan jatahnya.
Khadijah oke-oke saja, tidak terlalu impressed, tetapi tetap mau makan. Ketika dibawa ke sekolah, ia membagikan kukisnya kepada salah satu temannya, yang berkomentar “Kukisnya sedap!”
Abdurrahman kupaksa mencoba tanpa tahu itu dari ubi. Aku cuma berkata, “Nih ada cookie nih, cobain, Mas.”
Selang beberapa lama, ia berkomentar, “Ibu, entah kenapa kok Mas Abdur merasa rasa kukisnya seperti telo ya?”
Aku pun menjawab sambil nyengir, “Memang dari telo hehehe.”
Belum habis kagetnya, lalu ia bertanya lagi, “ lalu putih-putihnya ini apa?”
Aku menjawab sambil tersenyum geli, “Itu telo dicampur dengan oat.”
Matanya pun terbelalak, menyadari kukis yang dimakannya berasal dari dua bahan yang tidak ia sukai, wakakaka. Namun, bagus Mas, minimal tetap bisa makan.
Bagaimana dengan si Bapak?Begitu melihat penampakannya, ia berkomentar, “ini kukis sehat ya?” Yang kemudian aku iyakan.
Supaya ia mau mencoba, aku pun tak membocorkan bahannya terlebih dahulu, cuma mengomentari bahwa kukisnya gak manis banget kok, gak pakai gula.
Setelah dicoba, si Bapak pun mengacungkan jempol. Ia cocok dengan rasanya yang tak terlalu manis, juga bahan-bahannya yang tanpa tepung dan gula.
Alhamdulillah, lumayan nih, jadi punya satu resep baru lagi dalam mengolah ubi jalar.
Berikut ini resepnya ya.
Kukis Ubi Jalar
Sumber resep: https://kirbiecravings.com/2-ingredient-sweet-potato-cookies/
Bahan-bahan:
- 1/2 cup ubi jalar kukus, haluskan
- 1 cup quick oat
Cara pembuatan:
- Campurkan ubi dengan oat hingga rata
- Bentuk bola-bola, lalu pipihkan
- Berikan tambahan choco chips (jika suka)
- Panggang di oven (kalau aku pakai air fryer) dengan suhu 175C selama 11-13 menit.
Mudah bukan cara pembuatannya? Selamat mencoba.