Sabtu, 12 Juli 2020
“Sebetulnya aku kepingin masukin kupu-kupu temen-temen di videonya, minimal dimasukin ke satu slide gitu…. Tapi kayanya makan waktu yaa… “ tuturku ke Mbak Dieni saat mendiskusikan detil komponen yang akan dimasukin ke video.
“Samaaa…. aku juga kepikiran begitu… ,” balas beliau. Wah rupanya kami sehati.
Tapi kami paham, memasukkan 27 kupu-kupu bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum si kupu bisa nongkrong di slide. Maka kami pun sepakat untuk menjadikannya ‘optional’. Kalau sempat ya dikerjakan, kalau enggak ya sudahlah.
Minggu, 13 Juli 2020
Video teman-teman mulai terkumpul. Tapi belum juga lengkap. Beberapa kali aku mengecek shared folder dan videonya masih itu-itu saja. Kalau kami memaksakan memulai menggabungkan video, akan banyak waktu terbuang, karena nanti akan ada penambahan lagi dan perlu edit lagi. Maka kami putuskan untuk fokus di slide–slide tambahan sembari menunggu.
Tik tok tik tok tik tok….Waktu rasanya berjalan lambaat sekali sedangkan slides sudah siap. Iseng, aku mulai mencari cara bagaimana caranya bisa menghilangkan background putih dari gambar kupu-kupu. Ku teringat, seorang anggota IP Asia yang jago design pernah berbagi nama aplikasinya di grup.
Setelah kuutak-utik, eh… ternyata menghilangkan background jadi mudah sekali dengan bantuan aplikasi ini. Aku pun mulai menyusuri jurnal teman-teman, men-screenshot gambar kupu-kupunya, dan menghilangkan background-nya. Aktivitas ini terhenti di malam hari karena video teman-teman sudah terkumpul semua. Alhamdulillah, komplit!!
Terharu rasanya dengan support teman-teman dari awal yang gercep dalam pengonsepan video, juga on-time dalam mengumpulkan. Bahkan ada yang bela-belain shooting di tempat ikonik negara domisilinya. Jujur, aku sempat khawatir bagaimana kalau tidak bisa menyelesaikan editan video hanya dalam dua hari kerja. Maklum, waktu pengeditan sangat terbatas. Hanya menggunakan pocket time here and there, di sela-sela kesibukan domestik dan keluarga.
Senin, 14 Juli 2020
Pagi-pagi sebelum shubuh Mbak Dieni sudah berbagi hasil editan videonya padaku. Waks… rupanya beliau begadang semalam! Aku pun ngebut menyelesaikan bagianku, merapikan kembali teks dan transisi video, lalu menyerahkan hasilnya ke Mbak Dieni. Ya… beliaulah yang bertugas untuk menggabungkan dua komponen besar dan melakukan finishing touch.
Karena sudah senggang, aku pun melanjutkan kembali si “proyek kupu-kupu”. Aku mengabarkan ke Mbak Dieni bahwa 27 kupu-kupu sudah hampir siap. Tinggal meletakkannya satu-satu di slide Canva.
Tapi entah mengapa, tiba-tiba aku terpikir ide baru. Andai saja… kupu-kupunya bisa ditampilkan satu-satu di video pasti seru ya, pikirku.
Dan jemariku kembali berselancar di video editor untuk memasukkan kupu-kupu itu satu per satu-satu. Awalnya, cuma muncul satu persatu tanpa ada gerakan. Lalu, tiba-tiba aku teringat sebuah fitur yang bisa memunculkan efek layar serasa berpindah. Dengan sedikit pengaturan, jadilah kupu-kupu itu serasa ‘terbang’. Tak sabar, aku mengirim video kupu itu ke Mbak Dieni.
Saat itu video-nya masih raw sekali. Hanya kupu-kupu terbang dengan background hitam.“Coba kalau background-nya dibikin putih… kira-kira lebih bagus gak?” Saran beliau.
Aku pun mulai utak-utik lagi. Tak puas dengan fitur background Kinemaster, aku pindah ke Canva. Dan malah terpikat dengan background Canva yang bermacam-macam, ada langit berawan, langit dengan dedaunan, macam-macam! Akhirnya kami memilih untuk menggunakan kupu-kupu terbang dengan background langit biru.
Sore harinya, kupu-kupu terbang bagianku sudah rampung. Tinggal digabungkan dengan keseluruhan video sebelum di-share dengan teman-teman yang lain.
Tapi, bukan Mbak Dieni namanya kalau mudah puas dengan sesuatu. Malamnya, Mbak Dieni memintaku membantunya brainstorming quote-quote ala Buncek. Aku belum bisa menebak ke mana arah ide beliau saat itu. Mau diapain lagi itu video, pikirku kala itu.
Ternyata oh ternyata, Mbak Dieni membuat si kupu- kupu jadi semakin ciamik dengan taburan quote penyemangat ala Buncek. Bahagiaaa rasanya melihat hasil akhirnya.
Dan lebih bahagia lagi saat teman-teman memberikan apresiasi yang luar biasa pada video editan kami.
Terima kasih teman-teman, atas kepercayaan kalian mengamanahkan video editing kepada kami. Juga kepada mbak Dieni, yang sudah jadi partner bertukar ide dan membuat video editanku yang plain menjadi fabulous.
Sungguh, ini adalah high-ending energy yang tak terlupakan.
***
“Ibuuu….. sudah jam 7:25 niih…., waktunya mbangunin Maryam!” Khadijah kembali memperingatkanku yang masih asyik mengetik di layar HP. Ya, akhirnya tulisan ini harus dicukupkan di sini, untuk kembali menjalankan peranku ibu.
Singapura, 15 Juli 2020, 7:30 am
Leave a Reply