Bismillah
Pernah gak sih. kamu ingin membeli suatu barang, lalu membaca-baca dulu review-nya di internet? Sepertinya sering banget yah.
Pada zaman sekarang, di mana segala informasi dan transaksi bisa dilakukan secara online, membaca review produk ini seakan sudah menjadi hal yang lumrah kita lakukan sebelum membeli suatu produk. Review produk akan memudahkan kita mengambil keputusan produk seperti apa yang akan kita beli pada akhirnya. Nah, ini manfaat review produk dari sisi pembaca.
Bagaimana untuk para blogger? Apakah menulis review produk itu bermanfaat?
Tentu saja iya. Pertama, review produk pada dasarnya adalah berbagi informasi bermanfaat bagi pembaca kesayangan kita. Kita selalu berharap, informasi bermanfaat dalam bentuk apapun yang kita bagikan di blog kita bisa menjadi sedekah jariyah bagi diri kita kelak.
Yang kedua, menulis review bisa menjadi sarana memonetisasi blog. Kalian tentu tahu dong ada brand-brand produk tertentu yang mencari influencer untuk membantu mempromosikan produknya. Ada yang postingnya di sosmed, ada juga yang di blog atau keduanya. Hal ini disebut sponsored post, karena si penulis menuliskan artikel/post nya dengan menerima kompensasi (baik berupa uang ataupun barang). Misalnya, barang yang dipromosikan harganya mahal dan kita bisa mendapatkannya gratis dengan membantu promosinya).
Selain sponsored post, review produk juga bisa menjadi sarana monetisasi dari jalur afiliasi. Di sini, sang blogger berperan sebagai affiliate marketer (mirip seperti makelar) yang membantu mempromosikan produk dengan mereviewnya. Jika ada pembeli yang membeli produk tersebut melalui promosi di blog kita , maka kita akan mendapatkan komisi. Menarik kan?
Nah sekarang, bagaimana caranya menulis review produk yang disukai dan dipercaya oleh pembaca?
Di kesempatan kali ini, saya akan membagikan tujuh tips dalam menulis review produk di blog/website yang diminati pembaca.
Kiat Jitu Menulis Review Produk Yang Keren
Tips 1: Cara memilih produk untuk direview
Pastikan produk yang kamu pilih itu sesuai dengan minat pembaca. Jadi kalau blogmu banyak membahas tentang parenting misalnya, tentunya pembacanya kebanyakan orang tua atau peminat topik parenting kan. Maka pilihnya produk yang selaras dengan parenting, misal buku-buku pengasuhan, mainan edukatif anak, dll. Jangan tiba-tiba membahas review iPhone keluaran terbaru, karena gak nyambung dan tentunya pembaca tidak akan tertarik ya.
Selain itu, usahakan untuk mereview produk yang sudah pernah kita miliki atau gunakan sebelumnya.
Hmm… mungkin ada di antara kamu yang berpikir, masa bisa mereview barang yang tidak kita miliki?
Nah, ini biasanya banyak terjadi jika salah satu tujuan review kita adalah mendapatkan komisi. Tentunya kalian pernah kan baca promo produk, mainan misalnya, yang mempromosikan bagus nih mainannya, cocok banget buat anak-anak dan semacamnya. Tapi ketika ditanya lebih jauh, eh ternyata yang promosi bahkan tidak punya barangnya.
Bukannya tidak boleh ya, tapi bukankah suatu review akan lebih meyakinkan jika ditulis oleh seseorang yang memiliki dan sudah menggunakan produk tersebut. Dengan menggunakan produk itu, kita bisa paham dengan detail semua fitur dan juga plus minusnya.
Kalau kamu menjadi si calon pembeli, kira-kira akan pilih mana, baca review produk dari yang pernah memiliki/menggunakan produk tersebut atau yang belum pernah? Pasti yang pertama kan ya.
Tips 2: Cantumkan foto atau video
Review produk tentunya akan lebih menarik dibaca dengan tampilan foto, apalagi video.
Nah foto seperti apa nih yang mau dipajang? Boleh jadi, kamu tergiur untuk memasang foto barang dari website merk produk tersebut dibanding fotomu sendiri. Ya kan, tentunya fotonya lebih keren dan professional, mungkin seperti itu yang terbayang di benakmu. Tapi jangan salah, menampilkan foto jepretanmu sendiri ada kelebihannya lho:
- Meyakinkan pembaca bahwa kamu benar-benar memiliki dan menggunakan produk , jadi reviewnya asli (otentik) ya, tidak sekedar promosi dengan foto hasil comotan dari internet.
- Tidak beresiko terkena copy right issue. Sudah tahu belum kalau kamu tidak bisa sembarangan mengambil gambar dari internet dan menampilkannya di blog? Hanya foto-foto tertentu lho yang boleh, selainnya harus dengan izin resmi si pemilik foto. Maka dari itu, foto dokumentasi sendiri akan lebih aman untuk digunakan.
Lagi semangat bikin review? Kalo iya, tambahkan video sekalian. Video review ini bisa bermacam-macam lho, dari yang unboxing (video pertama kali mengeluarkan barang dari kotaknya sambil menjelaskan fiturnya), video cara memakai barang tersebut (tutorial), atau video perbandingan suatu produk dengan produk lain yang serupa (comparison).
Tips 3: Tulis review yang lengkap dan detail, tidak hanya karakteristik umumnya
Sepertinya hal ini cukup jelas ya. Bayangkan, kamu ingin membeli suatu barang lalu mencari review untuk meyakinkan dirimu ini barang yang tepat untukmu.
Seperti apa review yang kamu cari?
Tentunya bukan hanya review yang menggambarkan ciri-ciri umumnya saja kan, tapi juga penjelasan detail tentang barang tersebut dan opini si pengguna, apakah ia suka atau tidak.
Jika ada, ceritakan juga pengalaman pribadimu saat menggunakan produk tersebut. Boleh jadi produk tersebut sudah membantumu mencapai suatu tujuan atau ada perubahan yang kamu rasakan (before /after). Biasanya cerita-cerita personal seperti ini yang akan menarik minat pembaca untuk mempelajari produk tersebut lebih jauh lagi.
Tips 4: Bersikap jujur dalam mereview
Rasanya, hampir tak mungkin suatu produk tak punya kelemahan. Jadi saat mereview produk, jangan lupa untuk mengikutkan pros (kelebihan) dan cons (kekurangannya). Dan sampaikan secara jujur bagaimana opini kita tentang kelebihan dan kekurangannya.
Untuk bagian pros, kamu bisa sebutkan fitur uniknya yang menjadikan dia berbeda dari merk lain? Apa juga kelebihan lain, yang mungkin tidak begitu unik, tapi kamu sukai?
Nah, bagian cons juga menurutku tak kalah penting untuk ditampilkan. Hal ini membuat pembaca bisa menimbang-nimbang, apakah kelemahan si produk tersebut sesuatu yang bisa dia tolerir atau tidak. Tentunya gak seru kan, jika si pembaca terpikat lalu membeli produk tersebut, tapi ujung-ujungnya kecewa karena ternyata si produk tak sebagus dugaannya.
Ketika membicarakan tentang kelemahan produk ini, ada baiknya kita sertakan juga tips/hack untuk mengatasinya. Jadi si pembeli merasa lebih mantap, dia akan merasa punya back-up plan ketika menemukan kelemahan barang tersebut.
Tips 5: Bandingkan dengan produk lain yang serupa
Jika produk yang kamu review itu banyak saingannya, boleh jadi si pembaca akan tertarik untuk melihat perbandingannya dengan produk serupa.
Contoh mudah saja nih. Ingin beli blender, tentunya ada berbagai macam merk kan. Nah apa sih, yang membuat kamu terpikat dengan merk yang kamu miliki sekarang. Kok bukan merk lain yg kamu pilih?
Boleh jadi perbandingannya dari segi harga (murah/mahal), fiturnya (yang ini lebih lengkap), atau ukurannya (ada yang lebih kecil sehingga lebih cocok untuk dapur ukuran minimalis), misalnya. Info-info seperti ini tentunya juga sangat berguna bagi para pembaca dalam menimbang-nimbang, merk apa yang akhirnya akan mereka beli.
Tips 6: Beri kesimpulan dan star rating
Setelah kamu jabarkan dengan detail penjelasan produk tersebut, jangan lupa untuk memberi kesimpulan dan nilai keseluruhan dalam bentuk rating.
Beberapa hal yang bisa dimasukkan kesimpulan: produk ini cocok untuk siapa saja dan karena apa (jangan lupa sebutkan lagi fitur uniknya, tanpa harus bertele-tele lagi). Pemberian star rating di bagian akhir juga bermanfaat sehingga pembaca bisa mengetahui nilai keseluruhan dari produk itu.
Tips 7: Jangan lupa beri call to action di akhir tulisan
Sebagai penutup, jangan lupa ajak pembaca untuk melakukan the next step.
Apa yang kamu ingin pembaca lakukan setelah membaca review-mu?
Meninggalkan komentar?
Mengecek artikel review lain di blogmu?
Atau mengunjungi website produk yang kamu review untuk membelinya?
Call to action yang jelas akan membantu pembaca untuk melakukan hal yang menguntungkan bagi dirinya dan juga blogmu.
Sebagai contoh, mungkin ia tidak tahu bahwa ada review produk yang mirip di websitemu. Dengan menulis, ‘jangan lupa cek review produk ABC ini juga yaa… ‘, maka pembaca dapat menambah wawasan tentang produk yang hendak dibelinya, atau mungkin produk lain yang bersaing. Bagi kamu sendiri, seorang pembaca mengunjungi artikel lain dari artikel pertama itu prestasi banget, karena bisa menurunkan bounce rate dan membuat blog kita semakin terpercaya di mata search engine.
Begitu pula dengan meninggalkan komentar, misalnya. Pembaca merasa gembira bisa bertanya/ berkomentar tentang produk yang diminatinya, dan kita pun punya kesempatan berbagi informasi lebih lanjut yang bermanfaat.
Jika bagian penutupmu tidak mengandung call to action, maka pembaca juga cenderung pasif dan memilih untuk meninggalkan websitemu begitu saja tanpa aksi yang lain. Mungkin kembali ke Google dan membaca artikel review berikutnya. Sayang banget kan? Makanya, jangan lupa beri call to action di akhir tulisan ya.::
Baiklah, demikian saja tips yang bisa saya bagi dalam menulis review produk yang diminati pembaca. Bagaimana, mudah bukan? Nah, untuk melihat contoh langsung review produk yang telah saya tulis sebelumnya, silakan menyusuri beberapa link berikut ini:
Selamat membaca, dan jangan lupa mencoba untuk menulis review produk ya!
Leave a Reply